Seorang non-Muslim menulis:
Muhammad kembali ke Mekah, melalui jasa baik budaknya, Zaid, diberi perlindungan oleh Mutim Ibn Idi, pimpinan klan Naufal dari Quraish,. Keesokan harinya, Mutim dengan anak dan keponakannya dengan membawa pedang mendatangi lapangan umum Kabah dan mengumumkan bahwa Muhammad sejak saat itu dibawah perlindungannya. Muhammad sangat gembira, tapi tampaknya dia menahan diri untuk tidak menarik kaum Quaish agar memeluk Islam, dia hanya berusaha memasukkan Islam para peziarah yg datang, juga kaum Badui yg dapat dia raih tanpa dihalangi oleh musuhnya.
Selama periode ini disaat Muhammad mempertahankan perannya agar tidak menyolok di mata musuh-musuhnya di Mekkah, dikatakan bahwa dia, karena alasan tidak jelas, tidur satu malam ditahun 620 M, dirumah sepupunya, Umm Hani. Umm Hani ini adalah seorang janda yg suaminya meninggal ketika mereka tinggal di Abyssinia. Ditengah malam, malaikat Jibril mendatanginya dan “membangunkannya dengan kakinya” (Martin Lings, op.cit hal 101). Terbangun, dia secepat kilat dibawa ke Yerussalem memakai “kuda bersayap, berwajah wanita, dan berbuntut merak,” yg disebut Burraq. Selama disana, Muhammad menalikan Burraq ke tiang dan kemudian membimbing nabi-nabi yg terdahulu, termasuk Adam, dalam shalat di sebuah kuil yg dikenal sebagai “Masjid Kubah Batu.”
Para pengritik mempertanyakan moralitas dan tujuan keberadaan Muhammad, ditengah malam, dirumah seorang janda, yang tinggal sendiri, juga keputusan Tuhan untuk mengundangnya ke surga dari rumah seorang janda, bukan dari rumahnya sendiri. Kita percaya Muhammad mengarang sendiri kisah Mi’raj ini untuk menutupi keberadaanya dirumah Umm Hani. Meski masyarakatnya politeis, orang-orang Mekkah menghormati mereka yang telah meninggal, dan menahan diri untuk melakukan sesuatu yang dapat melukai jiwa mereka yang telah meninggal. Melakukan hubungan seks dengan jandanya adalah suatu hal yg dapat melukai jiwa dan menghina masyarakat di sekitar. Muhammad gagal menahan diri sesuai standar moral di zaman itu, dan seketika setelah kematian Khadijah, dia mencari kepuasan-kepuasan seks yg dia butuhkan dengan Umm Hani.
JAWABAN:
Yang pertama, tidak ada referensi dari kitab hadist mengenai cerita Nabi Muhammad bermalam di rumah Umm Hani. Malah si penuduh mengambil kisah di atas dari buku karangan seorang orientalis, yaitu Martin Lings, dan itu pun tidak disebutkan apa judul buku karangan Martin Lings tersebut.
Yang kedua, di paragraf kedua, si penuduh menulis “disaat Muhammad mempertahankan perannya agar tidak menyolok di mata musuh-musuhnya di Mekkah, dikatakan bahwa dia, karena alasan tidak jelas,tidur satu malam ditahun 620 M, dirumah sepupunya, Umm Hani.” Lagi-lagi ini membuat kita bingung. Kenapa alasannya bisa tidak jelas? Apakah karena :
1. Mereka, orang-orang orientalis dan Kuffar cuman ngarang-ngarang aja dan tanpa referensi.
2. Apakah mungkin memang ada referensi cuman ditambah-tambahi?
Kisah yang Sebenarnya
Berbagai sumber mengatakan Nabi ketika isra mi'raj tiduran di samping kabah-al Hajir
Menurut Ibn Ishaq sendiri Nabi Muhammad tidur di pagar kabah.
Ibn Ishaq, Sirat Rasulullah : 5- Night Journey :
The apostle of Allah said, 'While I was asleep within the northern enclosure of the Kaba, Gabriel came and kicked me with his foot. I sat up, but perceived nothing; therefore I again laid myself down. He came again and the same thing happened again, but when he kicked me the third time he took hold of my arm, so that I rose and went with him to the gate of the mosque.
Terjemahan: Nabi Saw bersabda "ketika saya tidur di antara pagar utara dari kaba, Jibril datang dan menendang saya dengan kakinya. Saya bangun, namun tidak melihat siapa-siapa. Akhirnya saya kembali merebahkan diri. Dia datang lagi dan hal yang sama terjadi lagi, namun ketika dia menendang saya untuk yang ke 3 kalinya dia menggenggam tangan saya, lalu saya berdiri dan pergi dengannya ke gerbang masjid (Ka’bah).
Dengan begitu, darimana sumber cerita yang mengatakan Nabi menginap di rumah Ummi Hanni?
Ya, para penghujat selalu merasa muhammad mengarang lalu merekalah yg merasa lebih tau, bahkan terkadang lebih tau isi hati Muhammad saw sendiri dibanding keluarga terdekatnya. Inilah modal kuat mereka dalam menghujat nabi saw, melalui karangan tak berdasar.
Muhammad saw tidak pernah didapati dalam hadist melakukan hubungan seks diluar nikah.
Keberadaan Muhammad saw saat menjelang peristiwa isra mi’raj adalah berada di sekitar Baitullah bukan serumah dengan Umm Hani. Keterangan ini banyak diriwayatkan didalam hadist
Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bercerita kepada mereka tentang malam perjalanan Isra':
"Ketika aku berada di al Hathim" (atau beliau menyebutkan di al Hijir) dalam keadaan berbaring, tiba-tiba seseorang datang lalu membelah". Qatadah berkata; Dan aku juga mendengar dia berkata: "lalu dia membelah apa yang ada diantara ini dan ini". Aku bertanya kepada Al Jarud yang saat itu ada di sampingku; "Apa maksudnya?". Dia berkata; "dari lubang leher dada hingga bawah perut" dan aku mendengar dia berkata; "dari atas dadanya sampai tempat tumbuhnya rambut kemaluan." Lalu laki-laki itu mengeluarkan kalbuku (hati), kemudian dibawakan kepadaku sebuah baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan iman, lalu dia mencuci hatiku kemudian diisinya dengan iman dan diulanginya. Kemudian aku didatangkan seekor hewan tunggangan berwarna putih yang lebih kecil dari pada baghal namun lebih besar dibanding keledai." Al Jarud berkata kepadanya; "Apakah itu yang dinamakan al Buraq, wahai Abu Hamzah?". Anas menjawab; "Ya. Al Buraq itu meletakan langkah kakinya pada pandangan mata yang terjauh". "Lalu aku menungganginya kemudian aku berangkat bersama Jibril 'alaihis salam hingga sampai di langit dunia. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit... (HR bukhari 3598)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik boleh jadi dia berkata, dari Malik bin Sha'sha'ah seorang laki-laki dari kaumnya, dia berkata, Nabi "shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku berada di tepi Baitullah dalam keadaan separuh tidur, tiba-tiba aku mendengar pembicaraan salah seorang dari tiga lelaki yang berada di tengah-tengah. Lalu mereka menghampiri aku dan membawa aku ke suatu tempat. Kemudian mereka membawa sebuah wadah dari emas yang berisi air Zamzam. Setelah itu dadaku dibedah dari sini dan sini." Qatadah berkata, "Aku telah bertanya kepada orang yang bersamaku, 'Apakah yang beliau maksudkan? ' Dia menjawab, 'Hingga ke bawah perut beliau'. Beliau melanjutkan sabdanya: 'Hatiku telah dikeluarkan dan dibersihkan dengan air Zamzam, kemudian diletakkan kembali di tempat asal. Setelah itu diisi pula dengan iman dan hikmah, lalu dibawa pula kepadaku seekor binatang tunggangan berwarna putih yang disebut Buraq, ia lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bighal. Ia mengatur langkahnya sejauh mata memandang, sementara itu aku dibawa di atas punggungnya. Kemudian kami pun memulai perjalanan hingga sampai ke langit dunia... (Muslim 238)
Sebenarnya Hadis diatas dapat sekaligus menggugurkan karangan mereka, namun mereka sudah berusaha menyerang menggunakan sumber yang beredar di pasaran dengan menukil dari sirah Nabi saw melalui tulisan Martin Lings, jadi kita juga bisa sekaligus menuntaskan karangan mereka melalui buku itu juga agar makin terlihat apa-apa yang mereka karang-karang.
Mungkin ada beberapa kawan-kawan muslim yang belum mengenal Lings (Abu Bakr Siraj al-Din)...
Sepintas tentangnya...
Sepintas tentangnya...
Lahir di Burnage, Lancashire, pada 24 januari 1909. Meski begitu Lings menghabiskan masa kanak kanaknya di Amerika serikat mengikuti ayahnya. Kembali ke Inggris, dia bersekolah di Clifton Collage, Brisbol. Setelah itu Lings melanjutkan pendidikannya di Magdalen Collage, Oxford, belajar literatur Inggris dan memperoleh gelar BA tahun 1932. Tahun 1935 dia pergi ke Lithuania, menjadi pengajar studi Anglo-Saxon dan Inggris tengah di Universitas Kaunas.
Tahun 1940 Lings datang ke Mesir mengunjungi seorang temannya yang kebetulan mengajar di Universitas Kairo. Akan tetapi pada saat kunjungannya itu, sang teman meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Lings ditawari untuk mengisi posisi temannya sebagai pengajar. Dia menerima tawaran tersebut.
Lings pun mulai mempelajari Islam, dan banyak berhubungan dengan ajaran Sufi Syadlhiliyyah. Sampai pada akhirnya dia berketetapan hati untuk masuk Islam...demikian..sisanya masih banyak lagi di akhir halaman.. :)
Kutipan dari buku Martin Lings mengenai kejadian terkait...
Cahaya Wajahmu
FATHIMA, JANDA Abu Thalib, telah masuk islam, entah sebelum atau sesudah kematian suaminya. Demikian pula putrinya, UMM HANNI, saudara Ali dan Ja’far. Tetapi SUAMI Umm Hani, Hubayrah sama sekali tidak tersentuh oleh risalah tauhid. Meskipun demikian, ia tetap menyambut Nabi ketika beliau masuk ke rumahnya. Jika waktu shalat tiba, selama kunjungan ini, para pemeluk agama Islam di keluarga itu akan shalat berjamaah. Suatu ketika, seusai mereka shalat berjamaah diimani Nabi, Umm Hani mengundang beliau untuk menginap dirumah mereka. Beliau menerima tawarannya. Setelah tidur sejenak, BELIAU BANGKIT DAN PERGI KE MASJID, karena beliau suka mengunjungi Ka’bah pada malam hari. Ketika beliau disana, rasa kantuk menghampiri dan beliau pun tertidur di Hijr.
“ketika aku sedang tidur di Hijr” cerita beliau, “jibril datang kepadaku dan mengusikku dengan kakinya. Aku segera duduk tegap. Setelah kulihat tidak ada apa apa, aku berbaring kembali. Ia datang kembali untuk yang kedua kalinya. Ketiga kalinya, ia mengangakatku. Aku bangkit dan berdiri di sampingnya. Jibril mengajakku menuju pintu masjid. Disana ada seekor binatang putih, seperti peranakan antara kuda dan keledai, dengan sayap disisi tempat menggerakan kakinya. Langkahnya sejauh mata memandang.”
Nabi menceritakan bagaimana beliau menunggangi Buraq-demikian nama binatang itu-bersama malaikat yang menunjukan jalan dan mengukur kecepatannya seperti menunggangi kuda yang menyenangkan. Mereka melaju ke utara Yastrib dan Khaybar, sampai tiba di Yerusalem. Kemudian, mereka bertemu dengan para nabi-Ibarhim, Musa, Isa, dan Nabi lainnya. Ketika beliau salat di tempat ibadah itu, mereka menjadi makmum dibelakangnya. Lalu ada dua gelas disuguhkan kepada Nabi dan ditawarkan kepadanya. Satu berisi anggur dan satunya lagi berisi susu dan meminumnya, serta meninggalkan gelas yang berisi anggur. Jibril berkata, “engkau telah diberi petunjuk kepada jalan yang benar dan memberi petunjuk kepada umatmu, hai Muhammad! Anggur itu terlarang bagimu.”
Setelah nabi dan malaikat turun ke Yerusalem, mereka kembali ke Mekah melewati banyak Kafilah ke arah selatan. Ketika mereka tiba di ka’bah, waktu itu masih malam dan nabi kembali kerumah keponakannya. Umm Hani menuturkan,”menjelang fajar, nabi membangunkan kami. Setelah kami melaksanakan salat subuh, beliau berkata “Hai Umm Hani”! aku shalat Isa bersamamu di lembah ini seperti yang engkau lihat. Lalu aku pergi ke Yerusalem dan shalat disana. Kini aku shalat subuh bersamamu.” Beliau hendak beranjak pergi dan kupegang jubahnya erat-erat hingga terlepas dan perutnya terlihat, seolah hanya itulah kain yang menutupinya. Wahai Rasulullah, “kataku jangan ceritakan ini kepada masyarakat, karena engkau akan dianggap berbohong. Mereka akan menghinamu “demi Allah aku akan menceritakannya kepada mereka “katanya”
Itulah kutipan yang saya ambil dari buku Marting Lings. Lalu akan saya ambil lagi dari cendekiawan barat yang masih simpati dengan Nabi SAW.
Kutipan dari karen Amstrong:
“Muhammad tengah mengunjungi saudara sepupunya Ummu Hani, saudara perempuan Ali dan Ja’far yang tinggal di dekat ka’bah, ia bangun tengah malam dan membaca Al Quran disana. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur sejenak di Hijr, sebuah daerah tertutup dibarat daya ka’bah. Kemudia ia merasa seperti ada yang membangunkan...dst.... [Karen Amstrong – Muhammad]”
Dari dua kutipan tersebut maka jelaslah apa apa yang merupakan hasil pelintiran. Bagaimana mungkin Nabi melakukan hubungan seks dengan umm Hani yang masih bersama suaminya kalau kita ambil dari kutipan Buku Martin Lings? Bahkan pada malam harinya Beliau saw sudah keluar dari rumah untuk melakukan ibadah dekat dengan Ka’bah. Sungguh lagi-lagi mereka menggunakan hujatan klasik tidak berdasar.
Sebenarnya entah darimana kebetulan para penulis dari barat ini mendapat data sejarah mengenai menginapnya di rumah Umm Hani, karena kalau kita melihat dari referensi sirah nabiwiyah lainnya seperti sirah Ibnu Hisyam jilid 1, sirah nabawiyah Dr. ikram Diya, Tarikh Muhammad Dr. Munawar Chalil, dan Al Habib Jazaury, saya tidak mendapatkan cerita menginapnya beliau di rumah Ummi Hani.
Sumber: laskarislam
YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page Lampu Islam: facebook.com/LampuIslam
Facebook Page Lampu Islam: facebook.com/LampuIslam
0 komentar:
Posting Komentar