Tutuplah Jalan Menuju Zina


Saya ingin menjelaskan sebuah ayat dan beberapa wawasan dari ayat surat Al-Isra’[17]:32. Bunyinya sebagai berikut:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Qs. Al-Isra’[17]:32)

Dalam ayat ini, Allah berfirman bahwa kita jangan mendekati zina. Dia tidak berfirman “jangan lakukan zina”, melainkan Dia berfirman “Jangan mendekati zina.” Dengan kata lain, ada zina itu sendiri, dan ada tindakan-tindakan kecil lainnya yang menuju kepada zina, dan kita bahkan tidak boleh mendekatinya. Allah Azza wa Jalla memberitahu kita bahwa ada hal-hal tertentu yang sebenarnya tidak haram, tapi ketika anda melakukannya, anda akan tersedot ke dalam medan gravitasinya, dan dia akan menarik anda sedikit demi sedikit, dan pada akhirnya dia akan memerangkap diri anda.

Salah satu hal yang kita pelajari tentang setan adalah setan itu sangat sabar. Dia tidak akan berhasil menjebak anda dalam sekali coba. Dia akan mendatangi anda dan menarik anda sedikit demi sedikit sampai dia menghancurkan akhlaq anda. Dia tidak akan langsung membuat anda melakukan yang haram.
Bahkan dalam kisah Adam a.s dan Hawa, bagaimana setan mendekati mereka dalam surat Al-A’raaf sangat menarik. Setan tak kenal lelah. Dia terus-menerus mencoba membangun gagasan dalam diri mereka sampai mereka berpikir bahwa itu gagasan mereka. Dan Allah berfirman: “Anda (setan) tidak akan bisa mempengaruhi hamba-hamba-Ku yang saleh.” Dengan kata lain, bagi orang yang benar-benar tunduk pada Allah, maka setan tidak bisa mempengaruhi mereka. Namun kepada orang yang keimanannya kurang, setan akan memerintahkan mereka untuk melakukan hal-hal buruk tanpa rasa malu.

Jadi ketika anda mendengarkan setan sedikit, anda memberikannya sedikit kekuatan. Ketika anda mendengarkannya lebih lagi, anda memberikannya lebih banyak kekuatan. Dan jika anda terus mendengarkannya, maka setan pada akhirnya mempunyai kekuatan untuk memerintahmu. Sudah banyak orang yang menelpon saya dan berkata “Aku tidak bisa menolong diriku lagi. Aku bahkan tidak tahu bagaimana cara mengalahkan nafsuku. Aku tidak tahu apa yang membuatku melakukan itu tiap malam. Aku tidak tahu apa yang membuatku pergi ke tempat itu, chattingpribadi dengan lawan jenis, berlangganan ke website terlarang itu, menonton film tidak senonoh itu. Kenapa aku terus melakukan itu? Kenapa aku tidak bisa menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis di jalan? Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan.” Itulah ketika setan sudah menjerat anda begitu dalam, dan anda sudah tertelan ke dalam lingkaran yang jahat.  Jika anda tidak berusaha mengatasinya, masalahnya akan tambah buruk. Dan ini menghancurkan keruhanian anda seluruhnya.

Hubungan anda dengan Allah tergantung pada kebersihan hati. Setiap kali anda terkena sesuatu yang kotor, akan lebih banyak noda yang ditumpahkan ke hati anda. Jika noda-noda itu terus ditumpahkan, pada akhirnya ketika anda mendengar firman Allah, anda tidak bisa meneteskan satu air mata pun. Ini karena hati anda telah menjadi sangat keras karena terlalu lama melakukan dosa. Dan anda bahkan jadi tidak peduli lagi.

Ketika hati yang bersih melihat sesuatu yang haram, maka hatinya akan merasa terganggu. Dia tidak akan merasa terpikat. Hati nurani anda akan langsung bekerja, bagaikan alarm yang menyadarkan anda.

Tapi ketika anda sedang sendirian, dan anda tidak punya rasa bersalah melakukan dosa. Misalnya, sebelum anda menatap seorang gadis, anda malah melihat ke sekeliling “Apakah ada yang melihatku?” Setelah memastikan tidak ada yang melihat anda, kemudian anda menatap gadis itu sampai puas.Rasa takut kepada Allah sudah benar-benar hilang dari diri anda. Satu-satunya rasa takut yang anda rasakan adalah karena takut kepergok, bukan takut pada Allah. Ini adalah keadaan ruhani yang sudah sangat buruk.  Allah tahu lirikan anda yang mencuri-curi pandang. Dia tahu hal itu. Dan Dia Maha Mengetahui apa yang disembunyikan hati kita.

Zina selalu dianggap tindakan yang memalukan dan vulgar, dan dalam ayat Al-Isra’:32 ini, Allah menggambarkannya sebagai sebuah JALAN yang buruk. Kita tahu bahwa jalan tersusun dari langkah-langkah kaki kita. Jadi anda harus mengawasi langkah yang anda ambil. Apa yang membuat anda terjerat ke dalamnya, setiap langkah yang anda ambil, ada prosesnya. Misalnya anda sedang di ruangan seorang diri, atau setelah sekolah anda punya beberapa jam sebelum orangtua anda pulang ke rumah, atau anda bersama sekumpulan teman yang akhlaqnya buruk. Anda harus mengidentifikasi apa saja yang menuntun anda kepada dosa ini dan anda harus menghindari jalan menujunya. Anda harus berhenti melangkah ke jalan itu.

Apa yang menakjubkan bagiku tentang ayat ini, adalah tentang situasinya. Tepat setelah ayat 32 ini, pada ayat 33, Allah berfirman “Jangan membunuh manusia yang tak bersalah.” Allah menyebutkan zina terlebih dahulu dan kemudian tentang membunuh. Dapatkah anda memikirkannya? Kita menganggap pembunuhan sebagai dosa yang sangat besar. Disini Allah seakan-akan berfirman “Menghinakan harga diri seorang manusia adalah sebuah kejahatan.” Menatap lawan jenis dengan penuh nafsu sama dengan menghinakan harga diri anda dan harga diri orang yang anda tatap. Dan ketika kita membunuh seseorang, kita telah melanggar hak fisik mereka untuk hidup. Jadi ada dua jenis pembunuhan dalam surat Al-Isra’ ayat 32 dan ayat 33. Allah menyebutkan pembunuhan keruhanian terlebih dulu dalam ayat 32, dan pembunuhan secara fisik pada ayat 33.

Dan di zaman sekarang, standar hidup kita menjadi sangat rendah. Misalnya ketika sebuah film baru keluar di bioskop dengan adegan vulgar di dalamnya, kita berkata “Ah, ini cuma sedikit adegan vulgar, tidak apa-apa. Ini film remaja, tidak apa-apa.” Tapi kita tahu bahwa apa yang dulunya dikategorikan film dewasa 10 tahun yang lalu, sekarang jadi film remaja. Apa yang dulunya film remaja sekarang jadi film anak-anak. Mereka menyelipkan adegan tak senonoh dalam semua jenis film. Mengapa kita tidak peduli pada akibat negatif yang diakibatkan? Hal-hal negatif ini mempengaruhi shalat kita, mempengaruhi do’a kita, mempengaruhi akhlaq kita, mempengaruhi kehidupan rumah tangga kita. Saya sangat serius dalam hal ini. Kenapa kita tidak peduli dan malah berpikir “Memang zaman sekarang serba begini, tidak ada yang dapat kita lakukan.”

Banyak sekali dari kita yang tidak peduli foto seperti apa yang kita upload di profil Facebook kita. Saya pribadi berhenti memakai Facebook, dan saya tidak mengatakan Facebook itu haram, tapi bagi saya secara pribadi, saya tidak mau menggunakannya lagi. Saya hanya menggunakan website Bayyinah (website dakwah) untuk keperluan saya atau untuk bersosialisasi. Ini karena hal-hal yang  saya lihat di Facebook sangat mengecewakan. Karena ketika membuka Facebook, saya melihat banyak sekali foto-foto yang tidak pantas diupload. Dan yang lebih parah lagi, yang menguploadnya adalah para Muslim. Jadilah orang yang punya harga diri, jaga kehormatan keluarga anda. Jagalah pandangan anda.

Hal terakhir yang akan saya beritahu pada anda sekarang adalah tentang kata “fahisa” yang diterjemahkan sebagai “rasa tidak tahu malu” atau “kevulgaran.” Bahasa Arab punya akar kata yang saling berdekatan, yaitu wahs dan fahs. Wahs berarti “binatang liar” dan “fahs” berarti “seseorang yang bersikap seperti binatang liar.” Disini, rasa tidak tahu malu digambarkan sebagai kelakuan yang mirip dengan perilaku binatang.

Allah telah mengangkat derajat kita sebagai manusia. Hukuman kepada Adam a.s sehabis makan khuldi adalah dia menjadi telanjang. Pakaian Adam dan Hawa dilucuti. Itulah hukuman dari Allah.
Dan mereka langsung menyadari bahwa mereka harus menutupi diri mereka. Mereka tidak belajar cara menutupi diri dari masyarakat. Bukanlah masyarakat yang mengajarkan mereka untuk punya rasa malu. Secara alami, kita seharusnya sebagaimana kita apa adanya, seperti binatang liar. Adam a.s tidak belajar apapun dari masyarakat manapun, melainkan dia diberikan kesadaran. Itulah mengapa pada saat pakaiannya dilucuti, mereka berdua mencoba menutupi dirinya.

Kita seharusnya jadi orang yang menjaga diri kita dengan menutup aurat dan menjaga kehormatan orang lain dengan tidak menatap mereka. Meskipun jika mereka tidak menghormati diri mereka dengan berpakaian tidak senonoh, tapi kita harus punya rasa hormat bagi mereka, dan tidak menatap mereka. Karena mereka juga adalah makhluk Allah, sama seperti kita. Kita tidak boleh menatap lawan jenis sebagaimana binatang menatap binatang lain.

Semoga Allah Azza wa Jalla membuat kita sehat secara spiritual dan mengangkat kita dari masalah-masalah di masyarakat yang terus bertambah, dan masalah itu adalah tidak dapat menundukkan pandangan kita. Dan semoga Allah TIDAK memasukkan kita dalam pertemanan, situasi, atau aktivitas yang mengarahkan kita ke jalan yang buruk. Semoga Allah Azza wa Jalla memudahkan jalan kita kepada kehidupan spiritual yang sehat.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page Lampu Islam: facebook.com/LampuIslam

Tutuplah Jalan Menuju Zina Rating: 4.5 Diposkan Oleh: o

0 komentar:

Posting Komentar