Sekitar 3000an Ulama se-Jabodetabek dan sekitarnya berkumpul di Hall Volley Senayan menghadiri acara Liqa Syawal Hizbut Tahrir Indonesia bersama Ulama. Selain Ulama dan asatidz, hadir pula 500 muballighoh yang turut mendukung tema liqa syawal tahun ini, yaitu Bersama Ulama Tegakkan Khilafah, Ahad, 09 Oktober 2011.
Hikmah Syawal disampaikan oleh Ust Rokhmat S. Labib ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, di samping Kalimah minal Ulama yang disampaikan oleh Habib Ahmad Idrus As-Saggaf, ulama sepuh Tanjung Priok, Kyai Amin Sholeh dari PP Al-Khairat Bekasi dan KH. Shoffar Mawardi dari Ma’had Darul Muwahhid Srengseng Jakarta Barat.
Habib Ahmad Idrus As-Saggaf yang merupakan habaib di Tanjung Priok yang mendukung tegaknya Syariah Khilafah, menyeru kepada para ulama wabil khusus para habaib untuk turut memperjuangkan Syariah dan Khilafah. Sementara dengan tegas, KH. Shoffar Mawardi menyatakan bahwa saat ini bukan masanya lagi memperdebatkan hukum wajibnya Khilafah… Yang harus dilakukan, khususnya oleh para ulama, adalah ‘bagaimana agar Khilafah segera tegak!. Ini yang harus dibikin ‘bahtsul Masa’il’ oleh para ulama, pintanya kemudian.
Kyai Ahmad Zainuddin, pimpinan Pondok Pesantren Al-Husna Cikampek menyampaikn seruan Hizbut Tahrir Indonesia. “Khilafah adalah fardh[un] ‘alâ jamî’ al-Muslimîn (kewajiban bagi seluruh kaum Muslimin). Sebagaimana layaknya kewajiban, tidak ada pilihan bagi kita kecuali harus ikut berjuang dalam menegakkannya. Selama khlafah belum berdiri, seluruh umat wajib ikut ambil bagian dalam kewajiban ini.
Para ulama tentu harus mengambil peran dan bagian yang lebih besar dalam perjuangan ini. Sebab, ulama adalah hamba-hamba Allah Swt yang takut kepada-Nya (QS Fathir [35]: 28. Takutnya terhadap Azab Allah Swt akan membuat mereka bersemangat dalam kewajiban agung ini. Mereka juga tidak akan berani menyembunyikan wajibnya khilafah dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah. Sebagai pewaris ilmu para nabi, para ulama itu tentu tak henti mengajarkan dan mendakwahkan syariah yang diwariskan Nabi saw. Mereka juga akan mengerahkan segenap kemampuannya untuk menegakkan khilafah, sistem pemerintahan yang diwariskan Rasulullah saw.
Para ulama bukanlah pewaris peradaban bangsa Yunani sehingga mereka turut latah mempropagandakan demokrasi. Mereka juga bukan pewaris Adam Smith, Jhon Locke, Montesque, Karl Marx, dan tokoh-tokoh kafir lainnya. Oleh karenanya, mereka mereka tidak akan mau ikut-ikutan menyebarkan Liberalisme, Kapitalisme, Pluralisme, HAM dan ide kufur lainnya. Mereka juga tidak akan membela dan mempertahankan mati-matian negara sekular yang menolak campur tangan syariah dalam pengaturan masyarakat dan Negara”. Demikian cuplikan Seruan Syawal Hizbut Tahrir Indonesia.
Pada acara yang sama, dibacakan pula Pernyataan Sikap (Penolakan) Ulama atas RUU Intelijen oleh Ustadz Ahmad Junaidi Ath-Tahyyibi. Setelah pembacaan dilanjutkan dengan penandatangan Pernyataan Ulama (Menolak) RUU Intelijen, yang diiringi oleh pekik Takbir dari ribuan peserta.
Liqa Syawal Hizbut Tahrir Indonesia Bersama Ulama tahun1432 H di Jakarta ini merupakan rangkain pertemuan Syawal Hizbut Tahrir Bersama Ulama di 19 kota di Indonesia. Semua liqa ini mengambil tema yang sama, yaitu ‘Bersama Ulama Tegakkan Khilafah”. Semoga Khilafah segera berdiri..![]
3000 Ulama Jakarta Dukung Penegakan Khilafah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar